Balanced Diet

Porsi Tepat untuk Buka Puasa Tanpa Merasa Dosa


Sekilas memang tampak wajar, buka puasa dengan segala macam hidangan karena rasa lapar usai puasa seharian. Sebagian orang pun beranggapan dengan makan yang kenyang saat buka puasa, tubuh dapat kembali ternutrisi dengan sempurna. Kenyatannya, perut juga punya kapasitas terbatas. Bukannya semangat beribadat di malam bulan Ramadan, malah malas yang timbul karena kekenyangan, dan kini muncul rasa kantuk yang tak tertahankan.

Maka dari itu, langkah yang paling tepat saat makan tidak sebatas dilihat dari besar porsinya, melainkan juga terpenuhinya kebutuhan gizi seimbang selama berbuka. Berikut tata cara menentukan porsi tepat buka puasa tanpa merasa dosa.

Porsi Makanan Pokok

Makanan pokok tak lain merupakan sumber karbohidrat. Tidak hanya nasi, tetapi bisa dipilih yang juga berserat, seperti gandum dan kacang-kacangan. Sesuai rekomendasi diagram ‘Piring Makanku’ dari Kemenkes RI, sajikan porsi makanan pokok sebanyak porsi sayuran saat buka puasa. Misalnya, jika makanan pokoknya nasi, upayakan jumlah sajiannya sama besarnya dengan sayuran dalam sekali makan agar komposisi karbohidrat yang dikonsumsi tidak berlebihan.

Porsi Lauk-Pauk

Sebisa mungkin lauk-pauk di sini adalah makanan sumber protein. Ikan, telur, daging, ayam dan olahan kedelai semacam tempe dan tahu, merupakan sumber terbaik protein yang dapat dijadikan lauk. Protein dibutuhkan sebagai sumber energi dalam tubuh. Sesuai rekomendasi diagram ‘Piring Makanku’, sajian lauk-pauk sumber protein yang tepat dalam sekali makan sebanyak jumlah porsi buah-buahan. 

Porsi Sayuran

Sayuran merupakan sumber vitamin dan serat. Khusus untuk serat, dibutuhkan untuk memudahkan pengolahan karbohidrat menjadi zat gula, sumber energi dalam tubuh. Mengonsumsi makanan berserat juga dapat membantu melancarkan pencernaan, terutama saat puasa. Jangan lupa, untuk menyajikan olahan sayuran dalam sekali makan sebanyak jumlah porsi makanan pokok sesuai rekomendasi diagram ‘Piring Makanku’ dari Kemenkes RI. 

Porsi Buah-Buahan

Buah-buahan segar banyak mengandung zat gizi yang tidak ditemukan dalam jenis makanan lain. Beragam vitamin dan mineral esensial misalnya, dibutuhkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi dalam tubuh. Sajikan buah-buahan segar sebanyak jumlah lauk-pauk dalam piring saji setiap kali makan, sesuai yang dianjurkan Kemenkes RI lewat diagram ‘Piring Makanku’.

Bukan artinya dicampur dalam satu piring, tetapi tentukan sekira porsi buah-buahan segar ini setara dengan jumlah posi lauk-pauk dalam piring saji – yang juga berisi sayuran dan makanan pokok. Agar tidak bosan, buah-buahan segar ini dapat disajikan kombinasi. Misalnya memakan satu buah apel dan jeruk dalam sekali makan. Bisa juga memakan buah mangga. Jika tidak, cobalah Buavita Mango. Selain lebih praktis, kandungan vitamin C dalam Buavita Mango setara dengan vitamin C dalam satu buah mangga yang menyegarkan.


Jangan lupa imbangi dengan cukup konsumsi air putih. Konsep diagram ‘Piring Makanku’ yang tak lain bagian dari pedoman gizi seimbang ini, juga dapat diterapkan saat makan di hari-hari biasa. Sebelum mulai berbuka, dapat pula meminum segelas smoothie buah kombinasi. Selain dapat membuat tubuh lebih fresh, juga lebih lahap menikmati hidangan utama berbuka.

Source:

http://www.thehealthsite.com/fitness/ramadan-special-how-to-eat-healthy-during-iftar/ diakses 11 Mei 2016

http://www1.rmit.edu.au/students/health/ramadan diakses 11 Mei 2016

http://gizi.depkes.go.id/pgs-2014-2 diakses 3 Juni 2016

INSPIRASI RESEP BUAVITA